Rabu, 16 November 2011


Perjalanan setengah hati..
Menuju puncak tertinggi di tanah jawa..
                        Pendakian ke puncak Gunung Semeru  yang telah lama direncanakan, akhirnya dapat terealisaikan. Pendakian kali ini bertepatan dengan hari kemerdekaan yang ke-66 yang juga jatuh pada bulan Ramadhan. Minggu, 14 Agustus 2011 selepas shalat dhuhur, tim pendakian yang berjumlah tujuh orang (Balon, Bambu, Lembek, Kemaitan, Mbak Joy, Mas Bob dan aku) bersiap berangkat dari kampus Politeknik  Jember menuju Lumajang di desa Senduro tempat menginap sebelum pendakian. Kami sampai di Desa Senduro pukul 21.00 dan langsung menuju tempat menginap di sekretariat Pecinta Alam Semeru (PAS)
Di Resort RanuPane
Puncak Ayak-Ayak

             Senin, 15 Agustus 2011 kami berangkat dari sekretariat PAS pukul 06.00 menuju ke pos pertama pendakian di Ranu Pane.Perjalanan yang ditempuh selama dua jam  melewati pedesaan dan hutan-hutan. Sejenak kami menikmati indahnya Ranu  Pane di pagi hari yang cerah kala itu. Ketua tim pendakian mengurus simaksi di pos ranu Pane. Selesai mengurus simaksi kami langsung menuju ke rumah salah satu penduduk sekitar untuk menitipkan sepeda motor kami karena kami memilih jalur pendakian melewati bukit ayak-ayak. Pendakian kami mulai pada pukul 10.15. Pukul 12.00 tepat kami sampai di puncak ayak-ayak. Jalan menanjak yang kami lalui  terbayar dengan suguhan pemandangan alam yang indah di puncak ayak-ayak, Mahameru.. berdiri dengan gagahnya di bawah naungan langit biru. Sejenak kami melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan. Pukul 12.45 kami melanjutkan perjalanan dari puncak ayak-ayak menuju Ranu Kumbolo. Selama perjalanan kami hanya bertemu dengan para penduduk sekitar yang biasa memancing di Ranu Kumbolo, belum sekalipun kami bertemu pendaki lain melewati jalur ayak-ayak ini. Setelah turun dari ayak-ayak, padang savana menemani kami selama perjalanan ke ranu Kumbolo.
view Tanjakan Cinta
Pukul 14.00 kami sampai di Ranu Kumbolo(2400 mdpl), surganya para pendaki. Ternyata sudah banyak pendaki yang telah mendirikan tenda di camp Ranu Kumbolo. Kami yang dari awal berencana bermalam di pos kalimati, harus rela meninggalkan keindahan ranu Kumbolo. Setelah mengambil persediaan air dan berpamitan dengan pendaki lain, tim kami langsung bersiap berangkat menuju kalimati. Perjalanan diawali dengan melewati tanjakan cinta yang sangat melegenda di Semeru (Agak berharap sih waktu di tanjakan cinta, hehe). Perjalanan dari tanjakan cinta ini langsung disambut dengan pemandangan savana oro oro ombo yang telah menghitam akibat terbakar karena kemarau panjang. Setelah melewati savana luas, kami memasuki cemoro kandang dimana mulai banyak vegetasi pohon, yang sebagian besar pohon cemara. Dari cemoro kandang perjalanan mulai sedikit menanjak. Disambut dengan rintik kabut  di sore hari, pukul 17.00 kami sampai di pos ketiga pendakian, pos  Kalimati, di ketinggian 2700mdpl. Kami langsung bergegas membagi tim menjadi dua kelompok, lima orang membangun tenda dan menyiapkan makan malam, sedang dua lainnya mengambil air di sumber mani, satu-satunya sumber air di Kalimati. Selesai menikmati makan malam, pukul 19.00 kami berkumpul dalam tenda untuk membicarakan keberangkatan ke puncak Mahameru esok harinya. Kami pun sepakat untuk langsung tidur karena untuk pendakian ke puncak kami berencana berangkat pukul 23.00 dari pos kalimati.
                        Keberangkatan tim Kami ke Puncak Mahameru, Selasa, 16 Agustus 2011 terlambat setengah jam dari jadwal yang direncanakan. Setelah berdoa dan bersiap-siap, pukul 23.30 dengan langkah mantab kami langsung berjalan menuju arah puncak Mahameru. Di awal perjalanan menuju puncak ini kami langsung disuguhi jalur yang menanjak. Perjalanan mulai terasa sangat berat dengan trek yang sangat menanjak. Pukul 00.30 kami sampai di pos  terakhir para pendaki Arcopodo. Di Arcopodo hanya kami temui dua orang asing yang juga berencana naik pada malam itu juga. Tak kami lihat ada pendaki lain yang menyusul kami naik untuk menuju puncak tertinggi di tanah Jawa ini. Hawa pun terasa semakin dingin di ketinggian 2900 ini, peerjalanan dari arcopodo kami lanjutkan ke batas  vegetasi terakhir di jalur pendakian, di cemoro tunggal, kami beristirahat sejenak melepas lelah dan menikmati jalur pendakian yang berubah dari tanah padat menjadi lautan pasir. Pukul 02.00 kami langsung melanjutkan perjalanan dari cemoro tunggal menuju jalur pendakian yang sebenarnya, tanah berpasir Mahameru yang menguji kekuatan fisik dan keteguhan mental para pendaki. Tiga langkahku mendaki, hanya untuk kembali ke langkah awalku. Benar saja belum sampai setengah perjalanan menuju ke Mahameru, fisikku sudah benar tidak mampu melanjutkan pendakian lagi. Bisa saja aku melanjutkan pendakian ini, dengan memaksakan fisik, tapi kulawan ego dalam diri karena akibatnya akan lebih paarah jika aku tetap memaksakan pendakian ini. Tak kuasa aku menahan air mata karena tinggal selangkah lagi namun tak sampai dapat kucumbui tanah pasir puncak abadi para dewa ini. Akhirnya aku memilih beristirahat di celah batu-batu, melindungi diri dari terpaan angin dingin di puncak Semeru ini. Ternyata tak hanya aku, dua orang temanku juga tak sanggup melanjutkan pendakian ini. Akhirnya hanya satu orang yang berhasil mencapai Mahameru. Sedangkan kami, enam orang lainnya hanya bisa menunggu kedatangan  salah satu tim kami dari puncak Semeru. Penantian dan kegagalan kami tak sepenuhnya membuat kami menyesal, pemandangan dari tempat kami beristirahat ternyata sangat mengagumkan, karya agung Sang Pencipta dapat kami lihat langsung keindahannya.
                        Kami akhirnya memutuskan turun pada pukul 05.50, karena keadaan sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian. Perjalanan turun terasa sangat cepat, hanya dengan waktu dua setengah jam kami sudah sampai di pos Kalimati. Pukul 08.05, kami telah kembali ke Pos Kalimati. Setelah beristirahat dan sarapan selama dua setengah jam, kami bergegas membenahi barang-barang kami, dan bersiap kembali ke Ranu Kumbolo untuk camping bersama pendaki lain. Selama perjalanan kembali ke Ranukumbolo banyak sekali pendaki yang baru datang untuk melanjutkan pendakian dan beristirahat di Kalimati, persaudaraan begitu kental terasa walau kita tak saling kenal, namun alam yang menyatukan kita. Pukul 11.30 kami berangkat dari Kalimati, kabut menjadi teman selama perjalanan. Perjalanan menyibak kabut kami akhirnya kami buka dengan pemandangan Ranu Kumbolo yang tengah diselimuti kabut putih di sore hari. Kami langsung mencari lokasi untuk mendirikan tenda, dan lansung beristirahat. Malamnya kami dan para pendaki lainnya mengadakan rapat untuk pelasanaan acara upacara tujuh belas agustus keesokan harinya di Ranu Kumbolo.
                        Rabu, 17 Agustus 2011, pukul 07.45 upacara tujuh belas agustus di Ranu Kumbolo berlangsung dan terasa begitu khusuk. Dengan keindahan bentang alamnya dan kenikmatan yang diberikan alam pada kita para pendaki, membuat kami begitu terlarut dalam suasana haru. Rasa terimakasih pada Tuhan yang telah menciptakan keindahan alam yang begitu mengagumkan dan rasa cinta pada bumi pertiwi ini yang tak pernah lupa akan anak cucunya yang tinggal di tanah air tercinta ini, pasti terpatri pada diri masing-masing pendaki. Selesai dengan acara upacara yang sedehana namun penuh makna, kami melanjutkan aktivitas kami masing-masing, tak kulewatkan waktuku bersama teman-teman untuk merasakan dinginnya berendam di Ranu Kumbolo. Malam yang dingin datang tiba-tiba dan membawa kabutnya yang tebal turun menyelimuti Ranu Kumbolo. Kami para pendaki berkumpul dalam tenda dan saling bercengkerama satu sama lain. Tak lupa kami menyalakan api unggun untuk menambah hangat dan ramainya suasana di malam yang tertutup kabut. Suara nyanyian anak Rimba pun masih sayup-sayup terdengar menemani malam yang semakin larut.
                        Kamis, 18 Agustus 2011, pukul 09.00 tim kami baru saja membenahi barang-barang kami untuk persiapan kembali ke Jember. Sejenak kami masing-masing menikmati keindahan semeru dari Ranu Kumbolo dalam kesendirian masing-masing. Tak mau rasanya meninggalkan kenangan dan keindahan yang telah diberikan Semeru pada kami. Waktu pun akhirnya menjawab semua. Pendaki lain sudah banyak yang turun pada pagi sebelumnya. Kami pun berpamitan dengan pendaki yang masih ada disana, kemudian pukul 10.35 kami lansung berjalan pulang melewati jalur ayak-ayak lagi, dan perjalan pulang kali ini tentu saja lebih cepat dari perjalanan naik. Pukul 13.45 kami menuju tempat penitipan motor dan langsung pulang kembali ke Jember. Perjalanan pulang memang terasa melelahkan namun keindahan alam Semeru tidak akan pernah kami lupakan. Kami sampai di Jember pada pukul 21.30, semuanya kembali dengan selamat dengan membawa kenangan dan pengalaman baru.
Sebuah perjalanan yang mengajarkanku banyak hal..
Mengajarkan keteguhan hati..
Belajar melawan Ego..
Karena semua keindahan dan keagungan alam itu hanya berasal dari Sang
 Pencipta alam raya ini..
                       

.
                       

Selasa, 06 Januari 2009

In Depth: Europe's 10 Best Places To Live
------------------------
1. Zürich, Switzerland
2. Vienna, Austria (Tie)
2. Geneva, Switzerland (Tie)
4. Düsseldorf, Germany
5. Frankfurt, Germany (Tie)
5. Munich, Germany (Tie)
7. Bern, Switzerland
8. Copenhagen, Denmark
9. Amsterdam, The Netherlands
10. Brussels, Belgium

(dari dulu aquw emank pengen tinggaL di Swiss, tapi ga kesampeyan,, hikz...)
THE 50 CELEBRITY

1 Oprah Winfrey
2 Tiger Woods
3 Angelina Jolie
4 Beyonce Knowles
5 David Beckham
6 Johnny Depp
7 Jay-Z
8 The Police
9 J.K. Rowling
10 Brad Pitt
11 Will Smith
12 Justin Timberlake
13 Steven Spielberg
14 Cameron Diaz
15 David Letterman
16 LeBron James
17 Jennifer Aniston
18 Michael Jordan
19 Kobe Bryant
20 Phil Mickelson
21 Madonna
22 imon Cowell
23 Roger Federer
24 Alex Rodriguez
25 Jerry Seinfeld
26 Cent
27 Kanye West
28 Celine Dion
29 Bruce Willis
30 Dr. Phil McGraw
31 Tom Cruise
32 Jay Leno
33 Sean "Diddy" Combs
34 Stephen King
35 Miley Cyrus
36 Kimi Raikkonen
37 Jeff Gordon
38 Ronaldinho
39 Shaquille O'Neal
40 Judge Judy Sheindlin
41 Howard Stern
42 Tyler Perry
43 Fernando Alonso
44 Leonardo DiCaprio
45 Donald Trump
46 George Lucas
47 Keira Knightley
48 Jerry Bruckheimer
49 Nicolas Cage
50 Spice Girls
TOP TEN MOVIES

1.Bedtime Stories
2.The Curious Case of Benjamin Button
3.Marley & Me
4.The Tale of Despereaux
5.Yes Man
6.Doubt
7.The Day the Earth Stood Still
8.XXX
9.Slumdog Millionaire
10.Seven Pounds

Sabtu, 03 Januari 2009

Isu Kiamat di Tahun 2012

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.

Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi. Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.

Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF. ”Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi,” tutur Bambang.


Yuni Ikawati
Sumber : Kompas Cetak
(gw ambil neh news dari kompas.com, tulisan dari Yuni Ikawati)

(aneh ya... tapi ya ithu lha manusia... semua cuma bisa memprediksi,
tapi tetep ALLAH yang akan, dan selalu, menentukan segalanya... Wallahu alam dah... Who knows, apa yang bakal terjadi adalah sebuah misteri yang ga bakal pernah bisa kita ketahui)

Rabu, 31 Desember 2008

HAPPY NEW YEAR GUYS

Guys.... 2009 is coming, so uda pada buat resolusi kan... yah, itung2 buat ngingetin kita apa yang perlu dipersiapin buat nyambut 2009 ini. Tahun-Tahun yang lalu,Marilah kita buat pelajaran untuk menjalani tahun yang baru ini agar lebih bermakna. So guys... I wish we can get all the best for our future.

WELLCOME 2009